Membasmi, Mengatasi
dan Mencegah Kutu Anjing dan Kucing kembali lagi
kutu
anjing, cara menghilangkan kutu kucing, kutu kucing petua, kutu kucing persia,
kutu kucing pada manusia, kutu kucing berjangkit pada manusia, kutu kucing
gigit manusia, kutu babiAnjing dan kucing yang berkutu sangat menjengkelkan
bagi pemiliknya. Tidak Cuma membuat kulit satwa itu jadi rusak dan kekurangan
darah, tapi kutu juga bisa mengakibatkan kelumpuhan. Untuk itu diperlukan
penanganan yang seksama agar hewan pemeliharaan bebas kutu pengganggu.
Meskipun
anjing dan kucing telah dirawat sebaik-baiknya oleh si pemilik, tidak menutup
kemungkinan kutu tetap menyerang. Hal ini biasanya dialami oleh hewan
peliharaan yang dibiarkan keluar rumah. Namun, kutu juga bisa terbawa saat si
hewan sedang latihan, mengikuti kontes, diajak jalan-jalan, atau dibawa ke dokter
hewan. Iklim tropis di negara kita terutama di dataran rendah panas dan lembab,
sehingga cocok sekali untuk perkembangbiakkan kutu. Bila keadaan menguntungkan,
beberapa jenis kutu akan berkembang biak menjadi puluhan bahkan ratusan ekor
hanya dalam beberapa minggu.
1. Tiga Jenis Kutu
kutu kucing pada
manusia, kutu kucing berjangkit pada manusia, kutu kucing gigit manusia, kutu
babi, kutu anjing, cara menghilangkan kutu kucing, kutu kucing petua, kutu
kucing persia.
Kutu yang
menghinggapi anjing dan kucing pada dasarnya terbagi 3 jenis, yaitu ticks
(caplak), fleas (pinjal), dan lice (tuma). Dari ketiganya, caplaklah yang
paling gampang ditemukan karena melekat di kulit dan ukurannya cukup besar. Si
betina yang siap bertelur panjangnya 0,8-1 cm. tempat favoritnya di sekeliling
leher, bagian dalam telinga, dan di sele-sela jari. Caplak paling umum
ditemukan pada anjing.
Pinjal termasuk
kutu yang sulit ditangkap, karenagerakannya cepat dan dapat meloncat.
Kehadirannya ditandai dengan kotoran berupa butir-butir hitam seperti pasir
bercampur dengan telurnya yang berwarna putih. Biasanya terdapat di sela-sela
bulu. Kutu jenis ini paling sering menyerang kucing. Bagian tubuh kucing yang
sering ditempatinya: sekeliling leher, punggug, dan perut bagian bawah.
Tuma mirip pinjal,
tapi tubuhnya pipih, warnanya lebih pucat dan tidak bisa meloncat. Telurnya
mengandung zat perekat, sehingga menempel pada bulu.
Dalam perkembangan
hidupnya, tuma tetap berada pada tubuh inangnya. Berlainan dengan tuma, caplak
dan pinjal lebih lama berada di luar inang, termasuk penempatan telurnya. Hal
ini perlu dipertimbangkan saat melakukan pemberantasan ketiga jenis kutu
tersebut.
2. Gatal Hingga
Kelumpuhan
kutu anjing di
rumah, obat kutu anjing, kutu anjing english, jenis kutu anjing, kutu anjing
menular manusia, kutu anjing pada manusia
Adanya kutu dalam
tubuh hewan peliharaan seringkali menjadikan perilaku mereka tidak tenang. Gigitan
kutu menimbulkan rasa gatal yang hebat, sehingga si anjing atau kucing
menggosok-gosokkan atau mengigiti juga menggaru-garuk bagian tersebut.
Akibatnya bisa terjadi infeksi pada luka-luka yang timbul. Kebanyakan kutu
menghisap darah inangnya. Karena itu, jika jumlah kutu cukup banyak tubuh hewan
bisa lemah dan kurang darah.
Ludah pinjal
dikhawatirkan membuat kulit beberapa anjing dan kucing yang peka jadi alergi.
Tidak usah menunggu jumlahnya banyak, satu ekor pun sudah cukup menyebabkan
gangguan kulit pada mereka. Ludah caplak lebih berbahaya lagi, karena kadang
dapat mengakibatkan kelumpuhan.
3. Berbagai Cara
Pemberantasan
kutu kucing
berjangkit pada manusia, kutu kucing gigit manusia, kutu babi, kutu anjing,
cara menghilangkan kutu kucing, kutu kucing petua, kutu kucing persia, kutu
kucing pada manusia.
Kutu bisa
dikendalikan dengan insektisida harus hati-hati sesuai aturan pakai. Anak
anjing dan anak kucing lebiih mudah keracunan daripada yang dewasa. Kucing
tidak tahan terhadap beberapa jenis insektisida. Jadi, obat kutu anjing tidak
boleh diberikan pada kucing. Anak kucing atau anak anjing.
Apalagi insektisida
untuk lingkungan, sama sekali tidak boleh diterapkan pada hewan. Prioritas
pengendalian kutu lebih baik dimulai dari lingkungan si hewan. Karena,
pengobatan pada hewan akan sia-sia jika lingkungannya tetap penuh kutu. Mereka
akan kembali tertulari.
Lantai di dalam
rumah hendaknya dibersihkan setiap hari. Kalau lantai berkarpet, gunakan
penghisap debu untuk menghilangkan telur dan larva pinjal. Celah-celah di
lantai dan rongga di bawah perabot sebaiknya disemprot atau diberi bubuk
insektisida berbahan aktif diazinon. Pada tahap awal, ini dilakukan 3 kali
dengan interval 2-3 minggu. Selanjutnya, cukup 6-8 minggu sekali secara
teratur.
Tempat tidur anjing atau kucing juga perlu dicuci seminggu sekali.
obat kutu anjing,
kutu anjing english, jenis kutu anjing, kutu anjing menular manusia, kutu
anjing pada manusia, kutu anjing di rumah
Anjing
menggaruk badannya
Halaman tempat
bermain, terutama yang teduh, harus disemprot insektisida. Ketika musim
penghujan, penyemprotan diulang tiap minggu, sedangkan saat kemarau residu
insektisida bisa bertahan selama sebulan atau lebih. Bila penyemprotan
lingkungan sudah cukup, giliran satwanya yang diperlakukan. Kutu di tubuh
anjing atau kucing dibasmi dengan obat yang efek residunya rendah, misalnya
berbentuk shampo berbahan aktif piretrin. Obat kutu berupa bedak (contohnya
bedak bernahan aktif karbaril 5%) termasuk teraman digunakan, sebab efek
residunya paling lama.
Kendati demikian, pemakaian pada kucing harus hati-hati
lantaran kebiasaan hewan peliharaan itu menjilati bulu.
obat kutu anjing,
kutu anjing english, jenis kutu anjing, kutu anjing menular manusia, kutu
anjing pada manusia, kutu anjing di rumah.
Jika penyemprotan
lingkungan tidak memungkinkan karena terlalu luasnya halaman atau hewan dilepas
bebas, maka perlu insektisida rendam atau sistemik. Dulu orang banyak memakai
asuntol dengan kosentrasi 1 gram/1 liter air. Satwa direndam kira-kira 10
menit. Obat ini sangat efektif membasmi kutu, terutama untuk caplak yang
terkenal sulit dibasmi. Namun hati-hati, metode ini terhitung paling riskan,
sehinga tidak boleh diterapkan pada kucing, anak anjing, dan anjing yang sedang
bunting atau sakit. Kini orang cenderung menggunakan piretrin yang lebih aman.
Insektisida
sistemik dapat berupa pil atau dalam bentuk injeksi yang diberikan oleh dokter
hewan. Pil terutama ditujukan untuk pinjal. Siklus hidup kutu ini akan terputus
kalau ia sudah menggigit si hewan. Pada hewan yang alergi, reaksi kerusakan
kulit tetap terjadi bila belum semua pinjal terbunuh.
0 Response to "Membasmi, Mengatasi dan Mencegah Kutu Anjing dan Kucing kembali lagi"
Posting Komentar